Mobil hibrida baru-baru ini
menjadi semakin populer, terutama karena harga bahan bakar konvensional yang
semakin tinggi seiring dengan waktu, serta masalah dampak perubahan iklim yang
juga semakin serius. Definisi dasar dari mobil hibrida adalah mobil yang
menggunakan dua atau lebih sumber daya yang berbeda untuk menjalankan kendaraan
tersebut, umumnya kombinasi mesin pembakaran internal dengan satu atau lebih
motor listrik. Kombinasi tersebut memungkinkan mobil hibrida memiliki efisiensi
bahan bakar tinggi dan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan mobil berbahan
bakar konvensional.
Ada dua keunggulan utama dari mobil hibrida dibandingkan dengan mobil tradisional, yang pertama adalah emisi CO2 yang lebih rendah, dan karenanya menurunkan dampak terhadap pemanasan global (keuntungan lingkungan dari mobil hibrida), dan yang lainnya adalah efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi, yang dapat menghemat banyak pengeluaran untuk bahan bakar (keuntungan ekonomi dari mobil hibrida). Di zaman saat harga bahan bakar cukup murah, penggunaan bahan bakar minyak bukanlah sesuatu hal yang dikhawatirkan oleh banyak orang, tetapi pada masa ekonomi yang tidak pasti, hampir setiap orang berfikir akan efisiensi bahan bakar. Keunggulan inilah yang cukup penting, sehingga mobil hibrida bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan mobil tradisional.
Menilik ke USA, saat ini ada upaya kuat di negara itu untuk meningkatkan jarak tempuh mobil. Dari standar Corporate Average Fuel Economy (CAFE) dapat dilihat bahwa standar saat ini mengharuskan jarak tempuh rata-rata semua mobil baru yang dijual oleh pembuat mobil dibawah 27,5 mpg (8,55 liter per 100 km). Standar ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan produksi mobil hibrida di Amerika Serikat karena semakin banyak mobil hibrida yang dijual oleh perusahaan pembuat mobil, maka semakin banyak mobil mewah yang sangat mahal bisa dijual juga. Misalnya jika sebuah perusahaan pembuat mobil dapat menjual satu mobil hibrida yang menggunakan 3,92 liter per 100 km, mereka dapat menjual empat mobil mewah mahal yang menggunakan 11,76 liter per 100 km.
Kelemahan terbesar dari mobil hibrida adalah bahwa mereka masih cukup mahal, yaitu produksi mobil hibrida masih membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Tingginya biaya mobil hibrida biasanya karena menggunakan material yang sangat langka dalam produksi mereka (dysprosium misalnya digunakan untuk membuat motor listrik canggih dan sistem baterai pada sistem propulsi hibrida, serta neodymium yang digunakan sebagai material penting pada magnet motor listrik).
Kelemahan mobil hibrida lainnya adalah mobil ini biasanya lebih berat daripada mobil non-hibrida, sehingga handling-nya tidak dalam kisaran yang sama seperti halnya pada mobil konvensional sejenis. Fakta bahwa mobil hibrida biasanya lebih berat daripada non-hibrida adalah karena aki pada mobil hibrida sangat berat.
Kelemahan besar lainnya yang terdapat pada mobil hibrida adalah masalah servis. Cukup sulit untuk menemukan garasi yang memiliki peralatan yang diperlukan untuk men-servis mobil hibrida sehingga dalam banyak kasus penggunanya terpaksa melakukan servis di pabrik pembuatnya, yang dalam banyak kasus dapat menjadi sangat mahal.
Hal yang biasanya ditunjuk oleh banyak orang sebagai kelemahan mobil hibrida adalah mengenai kecepatan. Untuk beberapa orang, kecepatan adalah alasan utama untuk membeli mobil dan mobil hibrida cenderung berjalan pada kecepatan yang lebih lambat jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar tradisional.
Meskipun tidak terdapat keraguan bahwa di saat ini mobil hibrida terus mendapatkan popularitas, masih ada beberapa faktor yang menghalangi mobil jenis ini dapat bersaing sepenuhnya dengan mobil-mobil berbahan bakar konvensional. Proses manufaktur mobil hibrida masih berbiaya relatif tinggi sehingga produk akhir biasanya memiliki harga yang tinggi juga, dan kelemahan ini dapat menghalangi banyak calon pembeli dalam mengambil keputusan pembelian.
Bila biaya produksi telah sebanding dengan mobil konvensional, kita dapat mengharapkan akan terjadi produksi massal mobil hibrida karena keuntungan lingkungan dan ekonomi yang mereka miliki atas mobil konvensional. Kapan persisnya hal ini akan terjadi sulit untuk dikatakan, tapi karena mobil hibrida semakin populer, akan ada penelitian yang lebih serius dan lebih berorientasi untuk meningkatkan efisiensi mereka, sehingga kita harus benar-benar mengharapkan ada kabar baik dari pasar mobil hibrida di tahun-tahun mendatang.
Ada dua keunggulan utama dari mobil hibrida dibandingkan dengan mobil tradisional, yang pertama adalah emisi CO2 yang lebih rendah, dan karenanya menurunkan dampak terhadap pemanasan global (keuntungan lingkungan dari mobil hibrida), dan yang lainnya adalah efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi, yang dapat menghemat banyak pengeluaran untuk bahan bakar (keuntungan ekonomi dari mobil hibrida). Di zaman saat harga bahan bakar cukup murah, penggunaan bahan bakar minyak bukanlah sesuatu hal yang dikhawatirkan oleh banyak orang, tetapi pada masa ekonomi yang tidak pasti, hampir setiap orang berfikir akan efisiensi bahan bakar. Keunggulan inilah yang cukup penting, sehingga mobil hibrida bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan mobil tradisional.
Menilik ke USA, saat ini ada upaya kuat di negara itu untuk meningkatkan jarak tempuh mobil. Dari standar Corporate Average Fuel Economy (CAFE) dapat dilihat bahwa standar saat ini mengharuskan jarak tempuh rata-rata semua mobil baru yang dijual oleh pembuat mobil dibawah 27,5 mpg (8,55 liter per 100 km). Standar ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan produksi mobil hibrida di Amerika Serikat karena semakin banyak mobil hibrida yang dijual oleh perusahaan pembuat mobil, maka semakin banyak mobil mewah yang sangat mahal bisa dijual juga. Misalnya jika sebuah perusahaan pembuat mobil dapat menjual satu mobil hibrida yang menggunakan 3,92 liter per 100 km, mereka dapat menjual empat mobil mewah mahal yang menggunakan 11,76 liter per 100 km.
Kelemahan terbesar dari mobil hibrida adalah bahwa mereka masih cukup mahal, yaitu produksi mobil hibrida masih membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Tingginya biaya mobil hibrida biasanya karena menggunakan material yang sangat langka dalam produksi mereka (dysprosium misalnya digunakan untuk membuat motor listrik canggih dan sistem baterai pada sistem propulsi hibrida, serta neodymium yang digunakan sebagai material penting pada magnet motor listrik).
Kelemahan mobil hibrida lainnya adalah mobil ini biasanya lebih berat daripada mobil non-hibrida, sehingga handling-nya tidak dalam kisaran yang sama seperti halnya pada mobil konvensional sejenis. Fakta bahwa mobil hibrida biasanya lebih berat daripada non-hibrida adalah karena aki pada mobil hibrida sangat berat.
Kelemahan besar lainnya yang terdapat pada mobil hibrida adalah masalah servis. Cukup sulit untuk menemukan garasi yang memiliki peralatan yang diperlukan untuk men-servis mobil hibrida sehingga dalam banyak kasus penggunanya terpaksa melakukan servis di pabrik pembuatnya, yang dalam banyak kasus dapat menjadi sangat mahal.
Hal yang biasanya ditunjuk oleh banyak orang sebagai kelemahan mobil hibrida adalah mengenai kecepatan. Untuk beberapa orang, kecepatan adalah alasan utama untuk membeli mobil dan mobil hibrida cenderung berjalan pada kecepatan yang lebih lambat jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar tradisional.
Meskipun tidak terdapat keraguan bahwa di saat ini mobil hibrida terus mendapatkan popularitas, masih ada beberapa faktor yang menghalangi mobil jenis ini dapat bersaing sepenuhnya dengan mobil-mobil berbahan bakar konvensional. Proses manufaktur mobil hibrida masih berbiaya relatif tinggi sehingga produk akhir biasanya memiliki harga yang tinggi juga, dan kelemahan ini dapat menghalangi banyak calon pembeli dalam mengambil keputusan pembelian.
Bila biaya produksi telah sebanding dengan mobil konvensional, kita dapat mengharapkan akan terjadi produksi massal mobil hibrida karena keuntungan lingkungan dan ekonomi yang mereka miliki atas mobil konvensional. Kapan persisnya hal ini akan terjadi sulit untuk dikatakan, tapi karena mobil hibrida semakin populer, akan ada penelitian yang lebih serius dan lebih berorientasi untuk meningkatkan efisiensi mereka, sehingga kita harus benar-benar mengharapkan ada kabar baik dari pasar mobil hibrida di tahun-tahun mendatang.
Setelah
111 tahun berlalu, mobil hybrid Porsche
itu kini lahir kembali. Dinamai Porsche
Semper Vivus (artinya Selalu Hidup) mobil digarap oleh Porsche dan
Karosseriebau Drescher.
Pabrikan
mobil Porsche tercatat sebagai
pabrikan mobil pertama di dunia yang membuat mobil hybrid, mobil dengan mesin bensin dan motor listrik. Mobil itu
dibuat pada tahun 1900.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar